Selasa, 03 April 2012

SECANGKIR KOPI


Di tepi senja ku seduh secangkir kopi, menemani menghabisi sepi
Langit keemasan tersepuh mentari senja itu, indah namun palsu;

Ku seruput kopi yang masih mengepul, pahit itu yang timbul
Malam mulai datang, mengabarkan sinar kan hilang;

Ku pandangi kopi di cangkir itu, mulai dingin dan semakin pekat
Sedang hati tak terasa telah hilang dan mati.

 -Dimas Tri A.-

MENCINTAIMU DENGAN SEMPURNA


Bila Sapardi Djoko Damono, ingin mencintai dengan sederhana;
Aku ingin mencintaimu dengan sempurna,
seperti mentari setia mengikuti titah Tuhannya menyinari bumi.
Bila Sapardi Djoko Damono, ingin mencintai dengan sederhana;
Aku ingin mencintaimu dengan sempurna,
Seperti malam berganti pagi, tak pernah salah tak pernah terbantah.


-Dimas Tri A.-

Kamis, 01 Maret 2012

HATIKU SELEMBAR DAUN


hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

-SDD -

Minggu, 26 Februari 2012

aku ingin

Aku ingin mencintaumu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

aku ingin - SDD

Bunga Hati

Bunga itu kembali terlihat
Indahnya menggodaku untuk mendekat
Ingi rasanya kupetik, tapi...
Aku takut jatuh ke dalam jurangnya kembali
Trauma itu seakan menghantui
Namun hasrat memilikinya masih melekat di dalam hati


Bunga Hati - Ibnu Machbub M.

Puisi "Gelisah"

Gelisah

Kupejamkan mata ini
Kuhela nafas
Kurasakan darah yang mengalir dalam tubuh
Hembusan angin yang menerpa wajah
Fikiranku terfokus pada arah yang tak pasti
Demi sebuah ketenangan yang ingin kudapat


Hati ini berselimut berbagai macam noda
Menyembunyikannya dari lingkungan diri
Tak peduli apa yang terjadi pada yang lain
Yang ada hanyalah egoisme belaka


-Ibnu Machbub M-